Melestarikan Permainan Tradisional di Era Milenial
Bermain Congklak di Sela Waktu Istirahat

By Jubaedah Syu\\ 26 Nov 2024, 13:50:21 WIB Sarpras
Melestarikan Permainan Tradisional di Era Milenial

Keterangan Gambar : Amel bersama tiga orang teman lainnya bermain congklak untuk mengisi waktu istirahat asesmen sumatif akhir semester gasal


Parung Panjang, 26 November 2024 – Dalam upaya melestarikan permainan tradisional di tengah gempuran permainan digital, MAN 5 Bogor mengambil langkah kreatif dengan mengenalkan siswa untuk memanfaatkan waktu istirahat dengan bermain congklak. Perpustakaan MAN 5 Bogor menyediakan alat permainan congklak sebagai upaya mengenalkan kembali budaya permainan tradisional kepada generasi milenial.

Permainan congklak, yang dikenal sebagai salah satu permainan tradisional Nusantara, kini menjadi daya tarik baru di lingkungan madrasah. Dengan suasana santai di waktu istirahat, bebrapa siswa berkumpul di perpustakaan madrasah untuk memainkan congklak bersama teman-teman mereka. Tidak hanya menghibur, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan antar siswa.

Kepala MAN 5 Bogor, Safwan Maulana, M.Pd., mengungkapkan, “Kami ingin mengenalkan permainan tradisional seperti congklak kepada para siswa agar mereka tetap memahami dan mencintai budaya bangsa di era yang serba digital ini. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, strategi, dan kerja sama.”

Baca Lainnya :

Respon siswa terhadap permainan ini sangat positif. Amel, salah satu siswa kelas X, mengungkapkan, “Biasanya kami hanya bermain game di ponsel saat istirahat. Bermain congklak ini seru banget, karena selain mengingatkan saya pada cerita orang tua, juga bikin kami lebih akrab dengan teman-teman.”

Kepala perpustakaan MAN 5 Bogor, Ibu Novia Istiqomah, menjelaskan bahwa “Kami ingin permainan tradisional ini tidak hanya menjadi kenangan masa lalu, tetapi tetap hidup di tengah generasi sekarang,” ujarnya.

Dengan adanya inisiatif ini, MAN 5 Bogor berharap dapat menjadi contoh bagaimana tradisi dan modernitas dapat berjalan berdampingan, serta bagaimana generasi muda dapat tetap menjaga kearifan lokal di tengah pesatnya perkembangan zaman.

[Humas/Jube]




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment